Sarhan Wijaya merupakan seniman asal Labuapi Kabupaten Lombok Barat. Melalui tangannya beragam karya seni rupa sudah dihasilkan, mulai dari ukiran sampai sketsa berbentuk digital.
Wijaya menuturkan bahwa keahlianya tersebut didapat secara otodidak dan lebih fokus pada seni rupa geometris. Pada tahun 1990 ia membuat rumah produksi dan saat itu juga ia banyak mendapatkan pesanan diri konsumen domestik maupun mancanegara.
“Saya percaya jika ada kemauan yang kuat pasti ada jalan dan ada hasil,” ungkap pria berusia 70an ini saat ditemui di kediamanya.
Ia menuturkan semua bentuk karya yang dihasilannya merupakan sebuah ekplorasi dari alam, apa yang dilihat dan rasakan saat itu, maka saat itu juga muncul sebuah ide, kemudian ide tersebut dituangkan dalam bentuk karya yang bernilai tinggi. Setiap karya yang dibuat harus berbeda-beda dan memiliki arti tersendiri.
Pata tahun 2019 Wijaya memberikan nama usahanya dengan nama Restu Art Gallery dan bekerjasama dengan para agent trevel untuk mengadakan kegiatan bertajuk Lombok Wood Art Painting Class.
Ditahun 2022, Wijaya mengaku mengurangi produksi pada media kayu, namun sekarang ia lebih fokus ke sketsa digital dibantu dengan anak laki-lakinya bernama Restu. Beberapa produk digitalnya sudah bisa dilihat dan didownload secara berbayar di beberapa platform desain, seperti Freepik, Shutterstock, Behance dan Dribbble.
“Saya dibantu anak. Saya yang kasih sketsanya kemudian Restu yang menggambarnya pakai komputer, saya tetap pantau dan arahkan. Sebenarnya ini cara kami memprotek karya kami dari plagiat,” kata Wijaya.